bersyukur karena Allah mempersatukan kita dalam ikatan pernikahan, aku kekasih halal mu
kita menikah di kota tangerang selatan, sabtu 17 september 2016
aku di lamar oleh suami ku saat ini pada tgl 06 agustus 2016
terimakasih ya allah engkau menganugrahkan kepadaku suami yang luar biasa
indah wati djarman
karena sesungguhnya setelah kesulitan akan ada kemudahan.. “Alangkah mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena semua keadaannya membawa kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin, jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”(H.R Muslim)
Friday, 25 May 2018
Saturday, 18 November 2017
Ku rindu buah hati ku
Rasa ingin memiliki anak adalah dambaan bagi setiap wanita yang sudah menikah, dalam 1 tahun ini aku sudah 2 kali diberikan kesempatan untuk hamil. Bersyukur Alhamdulillah
Namun, dalam satu tahun ini juga aku harus kehilangan janin ku sampai 2 kali, itu semua membuat ku merasa sedih bahkan sampai detik ini, orang lain mungkin tidak melihat kesedihan ku, karena memang aku berusaha tidak menampakkan nya. Sebagai seorang istri tentunya hal tersebut membuat khawatir. Ikhlas adalah jawaban yang membuat ku merasa tenang dalam bersabar. Berpikir positif sadarkan diri kalau ini semua sudah menjadi ketentuan Allah SWT.
saat ku sakit setelah paska kuret, suamiku banyak memberikan perhatian lebih kepada ku, bahkan ibuku yang teramat sangat membantu keperluan ku dan menyiapkan makan untuk ku. Hati seorang ibu mungkin tau betapa sedih isi hati anaknya. Setelah kehilangan aku sakit hingga beberapa minggu sampai minggu ke 4 barulah kondisi ku mulai membaik. Walaupun hati ku merasa ada kokosongan. Ya ilahi... Hamba mohon kekuatan dalam bersabar, kekuatan dalam segala ujian yang hadir dalam hidup hamba. Biarlah ini semua menjadi pelajaran bagi ku, semoga segera di berikan buah hati kembali secepatnya dan kondisi ku sehat lagi. Sehingga aku dapat memenuhi segala kewajiban ku. Tidak enak di omelin oleh suami, tidak enak jadi bahan pelampisan kekesalan suami. Inilah aku yang belum bisa menjadi istri yang sebenarnya. Kondisi fisik kadang memengaruhi hati seseorang. Khilaf ku sudah egois dengan keadaan sekarang.
Maafkan aku sayang, maafkan istri mu.
Namun, dalam satu tahun ini juga aku harus kehilangan janin ku sampai 2 kali, itu semua membuat ku merasa sedih bahkan sampai detik ini, orang lain mungkin tidak melihat kesedihan ku, karena memang aku berusaha tidak menampakkan nya. Sebagai seorang istri tentunya hal tersebut membuat khawatir. Ikhlas adalah jawaban yang membuat ku merasa tenang dalam bersabar. Berpikir positif sadarkan diri kalau ini semua sudah menjadi ketentuan Allah SWT.
saat ku sakit setelah paska kuret, suamiku banyak memberikan perhatian lebih kepada ku, bahkan ibuku yang teramat sangat membantu keperluan ku dan menyiapkan makan untuk ku. Hati seorang ibu mungkin tau betapa sedih isi hati anaknya. Setelah kehilangan aku sakit hingga beberapa minggu sampai minggu ke 4 barulah kondisi ku mulai membaik. Walaupun hati ku merasa ada kokosongan. Ya ilahi... Hamba mohon kekuatan dalam bersabar, kekuatan dalam segala ujian yang hadir dalam hidup hamba. Biarlah ini semua menjadi pelajaran bagi ku, semoga segera di berikan buah hati kembali secepatnya dan kondisi ku sehat lagi. Sehingga aku dapat memenuhi segala kewajiban ku. Tidak enak di omelin oleh suami, tidak enak jadi bahan pelampisan kekesalan suami. Inilah aku yang belum bisa menjadi istri yang sebenarnya. Kondisi fisik kadang memengaruhi hati seseorang. Khilaf ku sudah egois dengan keadaan sekarang.
Maafkan aku sayang, maafkan istri mu.
Friday, 22 April 2016
Malam ku
Wahai Zat Pemilik Hati ku bermunajad di malam mu
Di gelap milik-Mu
Cahaya Keindahan Mu
Di malam kepunyaan-Mu ya Robb
Saat lidah tak kunjung menyerah memanjakan permintaan, saat bait demi bait doa ku panjatkan itu semua hak Engkau Ya Robbi
Aku hanya dapat berusaha dan berdoa memohon permintaan ku untuk anak cucu ku kelak
Penghias dunia yang fana ini
Ya Robb, mungkin hanya Engkau yang lebih mengetahui kebutuhan ku baik lahir dan batin ini karena aku adalah kepunyaan-Mu
Aku milik Mu, aku hanya berupaya semaksimal mungkin untuk memohon takdir baik Mu
Aku yakin janji Mu tiada ingkar
Ku lelah berucap terhadap manusia, hal tersebut membuat ku semakin lemah, hal demikian juga yang membuat ku tak kunjung menahan cucuran tangis di kala sepi dunia ini. Aku di mata manusia mungkin hanya Penghias simpangan jalanan. Ujar ku terkadang tak berarti di hadapan mereka. Ya Allah lantas apa yang dapat ku perbuat, tiada daya hingga ku menangis di setiap doa, di setiap ku pandangi ku hayatkan, ku lantunkan ayat-ayat engkau
Di gelap milik-Mu
Cahaya Keindahan Mu
Di malam kepunyaan-Mu ya Robb
Saat lidah tak kunjung menyerah memanjakan permintaan, saat bait demi bait doa ku panjatkan itu semua hak Engkau Ya Robbi
Aku hanya dapat berusaha dan berdoa memohon permintaan ku untuk anak cucu ku kelak
Penghias dunia yang fana ini
Ya Robb, mungkin hanya Engkau yang lebih mengetahui kebutuhan ku baik lahir dan batin ini karena aku adalah kepunyaan-Mu
Aku milik Mu, aku hanya berupaya semaksimal mungkin untuk memohon takdir baik Mu
Aku yakin janji Mu tiada ingkar
Ku lelah berucap terhadap manusia, hal tersebut membuat ku semakin lemah, hal demikian juga yang membuat ku tak kunjung menahan cucuran tangis di kala sepi dunia ini. Aku di mata manusia mungkin hanya Penghias simpangan jalanan. Ujar ku terkadang tak berarti di hadapan mereka. Ya Allah lantas apa yang dapat ku perbuat, tiada daya hingga ku menangis di setiap doa, di setiap ku pandangi ku hayatkan, ku lantunkan ayat-ayat engkau
Tuesday, 19 April 2016
Monday, 16 February 2015
Ketoprofen Kapsul Untuk Anti Nyeri dan Anti Inflamasi
Obat penghilang rasa sakit anti - inflamasi seperti ketoprofen kadang-kadang disebut non - steroid anti-inflammatory drugs ( NSAID ) , atau hanya ' anti - inflamasi ' . Ketoprofen digunakan untuk mengobati kondisi yang menyakitkan seperti arthritis , keseleo dan strain , asam urat , periode ( menstruasi ) nyeri , dan nyeri setelah operasi bedah . Ini meredakan nyeri dan mengurangi peradangan .
Ketoprofen bekerja dengan menghalangi efek kimia yang disebut siklooksigenase ( COX ) enzim . Enzim ini membantu untuk membuat bahan kimia lainnya di dalam tubuh , yang disebut prostaglandin . Beberapa prostaglandin diproduksi di situs dari cedera atau kerusakan , dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan . Dengan menghalangi efek COX enzim , prostaglandin lebih sedikit diproduksi , yang berarti rasa sakit dan peradangan mereda .
Ketoprofen tersedia pada resep . Kadang-kadang dikombinasikan dengan obat yang disebut omeprazole yang membantu melindungi terhadap iritasi lambung , yang dapat menjadi efek samping yang umum .
Ketoprofen juga tersedia sebagai gel yang dapat diaplikasikan langsung ke kulit Anda untuk membantu meringankan otot dan nyeri sendi . Ada informasi lebih lanjut tentang ini dalam brosur terpisah yang disebut Ketoprofen ( topikal ) .
Sebelum mengambil ketoprofen
Beberapa obat yang tidak cocok untuk orang-orang dengan kondisi tertentu , dan kadang-kadang obat hanya dapat digunakan jika perawatan ekstra diambil . Untuk alasan ini, sebelum Anda mulai mengambil ketoprofen , penting bahwa dokter atau apoteker tahu :
Jika Anda memiliki asma atau gangguan alergi lainnya .
Jika Anda pernah memiliki perut atau ulkus duodenum , atau jika Anda memiliki gangguan radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa .
Jika Anda sedang hamil , mencoba untuk bayi , atau menyusui .
Jika Anda berada di bawah 18 atau di atas 65 tahun .
Jika Anda memiliki hati atau ginjal .
Jika Anda memiliki kondisi jantung , atau masalah dengan pembuluh darah atau sirkulasi .
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi .
Jika Anda pernah memiliki masalah pembekuan darah .
Jika Anda memiliki gangguan jaringan ikat , seperti lupus eritematosus sistemik ( kondisi peradangan juga disebut lupus , atau SLE ) .
Jika Anda mengkonsumsi obat lain . Ini termasuk obat-obatan yang kita pakai yang tersedia untuk membeli tanpa resep , seperti obat-obatan herbal dan saling melengkapi .
Jika Anda pernah memiliki reaksi alergi terhadap yang lain NSAID ( seperti aspirin , ibuprofen , diklofenak , dan indometasin ) , atau obat lain .
Bagaimana cara penggunaan Memilih dan Dosis ketoprofen?
Sebelum Anda mulai mengambil ketoprofen , baca pabrikan informasi dicetak brosur dari dalam kemasan. Selebaran akan memberikan informasi lebih lanjut tentang kapsul dan memberikan daftar lengkap efek samping yang mungkin Anda alami dari mengambil mereka .
Ambil ketoprofen persis seperti dokter Anda telah memberitahu Anda untuk . Dosis harian yang biasa kapsul standar ( misalnya , Orudis® ) adalah 100-200 mg , diambil dibagi menjadi 2-4 dosis lebih dari sehari . Beberapa merek ketoprofen kapsul melepaskan obat secara perlahan sepanjang hari untuk memberikan efek yang lebih bahkan dan berkepanjangan . Merek ini termasuk Oruvail® , Larafen® CR , Ketocid® , Tiloket® CR dan Valket® Retard .
Ini berkepanjangan - release kapsul diambil sekali sehari . Dokter Anda akan memberitahu Anda apa dosis yang tepat untuk Anda , dan dosis ini juga akan dicetak pada label paket untuk mengingatkan Anda .
Meminum obat dengan camilan atau hanya setelah makan makan . Menelan kapsul keseluruhan - tidak mengunyah atau membuka kapsul .
Cobalah untuk meminum obat pada waktu yang sama setiap hari , karena ini akan membantu Anda ingat untuk membawa mereka .
Jika Anda lupa untuk mengambil dosis , bawa segera setelah Anda ingat . Namun, jika ketika Anda ingat, itu hampir waktu untuk dosis berikutnya kemudian meninggalkan dosis terlupakan . Jangan mengambil dua dosis sama untuk menebus dosis terjawab .
Mendapatkan paling dari perlakuan Anda
Ketoprofen dapat menyebabkan kulit Anda menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari dari biasanya . Jangan gunakan sunbeds , dan menghindari sinar matahari langsung atau menggunakan krim matahari dengan faktor perlindungan matahari dari 15 atau lebih tinggi sampai Anda tahu bagaimana kulit Anda bereaksi .
Dokter Anda akan mencoba untuk meresepkan dosis terendah untuk waktu singkat untuk mengurangi risiko efek samping . Jika Anda perlu mengambil ketoprofen untuk waktu yang lama , dokter mungkin meresepkan obat ingin lagi bersama dengan itu untuk melindungi perut Anda dari iritasi .
Cobalah untuk menjaga setiap janji rutin dengan dokter Anda . Hal ini agar dokter dapat memeriksa kemajuan Anda , dan terutama penting jika Anda mengambil ketoprofen untuk kondisi jangka panjang .
Jika Anda mengambil ketoprofen untuk gout dan gejala Anda tidak membaik dalam waktu tujuh hari , Anda harus membiarkan dokter Anda tahu tentang hal ini .
Jika Anda memiliki asma , gejala seperti mengi atau sesak napas dapat diperburuk oleh anti - inflamasi seperti ketoprofen . Jika ini terjadi pada Anda , Anda harus berhenti minum ketoprofen dan melihat dokter Anda secepat mungkin .
Jika Anda membeli obat-obatan , periksa dengan apoteker bahwa mereka aman untuk mengambil dengan anti - inflamasi seperti ketoprofen .
Jika Anda mengalami operasi atau perawatan gigi , katakan kepada orang melakukan perawatan yang obat yang kita pakai.
ketoprofen dapat menyebabkan masalah ?
Seiring dengan efek yang berguna , kebanyakan obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan meskipun tidak semua orang mengalami mereka . Ini biasanya meningkatkan karena tubuh Anda menyesuaikan dengan obat baru, tetapi berbicara dengan dokter atau apoteker jika salah satu efek samping berikut melanjutkan atau menjadi bermasalah .
Efek Samping Obat Ketoprofen
Mual, muntah, diare, dyspepsia, konstipasi, pusing, sakit kepala, ulkus peptikum hemoragi perforasi, kemerahan kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati, nyeri abdomen, konfusi ringan, vertigo, oedema, insomnia.
Reaksi hematologi : trombositopenia.
Bronkospasma dan anafilaksis jarang terjadi.
Efek Samping Obat Ketoprofen
Mual, muntah, diare, dyspepsia, konstipasi, pusing, sakit kepala, ulkus peptikum hemoragi perforasi, kemerahan kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati, nyeri abdomen, konfusi ringan, vertigo, oedema, insomnia.
Reaksi hematologi : trombositopenia.
Bronkospasma dan anafilaksis jarang terjadi.
Sunday, 8 February 2015
Sosok Mu Kebahagianku
ibu, engkaulah madrasah ku, biarpun kau buka apa-apa dimata orang kebanyakan namun bagiku engkau istimewa berarti melebihi segala apapun yang ada didunia ini, engkau sahabat, engkau tempatku berbincang, kau setia dengarkan ku mengadu atas segala kerisauan, kau tanamkan kepada ku berpasrah kepadaNya, kau ajariku bersabar, kau ajari aku mengenai segala aspek pemahaman yang tak dapat ku nalar secara lugas, kau katakan abu-abu biarlah abu-abu, hitam akan tenggelam dalam kelam, dan putih akan tetap bercahaya dengan sinarnya, sabar mu menjadi pengait cintaku semakin menggebu, dan beginilah engakau ibu, kau dekap aku dalam kasih hangatmu hingga menjemput penantian.
Friday, 30 January 2015
Tidak Hanya Ingin Dahulu !
dahulu islam adalah mercusuar yang menerangi dunia dengan pengetahuan dan teknologi. saat itu ketika seseorang membcarakan tentang islam, maka yang terpikir oleh mereka adalah cerdas, pintar, kaya, hebat, keren, tinggi, bersih, maju serta berjaya kemegahan peradabannya.
dulu kaum muslimlah yang memberikan nama bagi bintang-bintang yang bertaburan dilangit, juga binatang-binatang melata yang ada didaratan. dimanapun islam diperkenalka, maka islam meningkatkan peradaban dan kesejahteraan berbasis keimanan dan kepatuhan terhadap allah swt.
dibidang ilmu matematika, "Algoritma" merupakan nama yang diambil dari nama matematikawan jenius Muslim Al-khwarizmi
"Al-jabar" merupakan judul kitab tulisannya yang dijadikan nama sebagai bidang ilmu Aljabar
sumber: Felix Siauw #(khilafah re make)
Friday, 19 December 2014
Berpelangi Dalam Cinta
Dia yang mengkaji Al Quran agunglah bobotnya.
Dia yang mempelajari Fiqh mulialah kadarnya.
Dia yang menulis hadits menguatlah hujjahnya.
-Imam Asy Syafi’i-
Fiqh artinya pemahaman. Maka ia adalah hasil dari bersambutnya teks-teks syari’at dengan persoalan masyarakat pada suatu keadaan, zaman, dan tempat, di dalam benak seorang faqih yang berijtihad. Artinya, ahli fiqh itu mengerahkan segenap kemampuan untuk menggali Al Quran dan Sunnah Rasulillah, menjadikannya dasar untuk mengistinbath hukum atas suatu kejadian, atau merumuskan panduan sikap serta ‘amalan.
“Hampir-hampir”, demikian Syaikh Yusuf Al Qaradlawy dalam Fiqhul Ikhtilaf, “Perbedaan pemahaman fiqh adalah niscaya, sebab sifat bahasa ‘Arab dalam nash yang kosakatanya terkadang musytarak atau bermakna banyak. Belum lagi, perbedaan karunia kecerdasan setiap manusia, cara berfikirnya, dan bahkan watak serta akhlaq. Ditambah pula perbedaan latar belakang, tempat, zaman, dan kebiasaan turut mewarna-warnikan pengertian.”
Hatta di kalangan para sahabat Rasulullah yang cemerlang misalnya, ada empat ‘Abdullah yang fuqaha’ dengan kecenderungan berbeda. ’Abdullah ibn ‘Umar cenderung mengetatkan, ‘Abdullah ibn ‘Abbas cenderung melonggarkan, ‘Abdullah ibn Mas’ud suka menegaskan satu pendapat, dan ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn Al ‘Ash suka memberi beberapa pilihan.
Maka setelah perkara pokok yang tersepakati, utamanya dalam dasar-dasar ‘aqidah, juga maksud-maksud syari’ah, menerima adanya perbedaan dalam Fiqh termasuk asasan yang tak boleh tidak.
Seperti ketika Harun Ar Rasyid hendak menjadikan kitab Al Muwaththa’ karya Imam Malik sebagai undang-undang negara, sang penulis menolaknya. “Wahai Amirul Mukminin”, ujar beliau, “Para sahabat Rasulullah bagaikan bintang gemintang di langit. Mereka telah menyebar ke segala penjuru dunia. Ummat di berbagai wilayah itu telah mengambil pemahaman dari mereka. Menggiring rakyatmu pada satu pendapat saja, hanya akan menimbulkan bencana.”
***
Dari kesadaran itu, kita menemukan bahwa khazanah Fiqh dalam cabang-cabangnya begitu kaya. Di dalam himpunan pendapat yang benar, masih ada mana-mana yang lebih tepat dan mana juga yang ternyata luput. Di dalam himpunan pendapat yang tepat termaktub mana-mana yang disepakati jumhur dan mana pula yang menjadi qaul menyendiri seorang faqih tapi terakui mendalam ilmunya lagi kokoh ijtihadnya. Ada yang rajih, ada yang marjuh. Ada pendapat yang ‘lebih disukai’ oleh sebagian Imam. Ada pula yang disikapi dengan kehati-hatian, sehingga ditinggalkan bukan karena kepastian bahwa ia keliru, melainkan demi terraihnya sesuatu yang lebih terjamin keselamatannya dan terhindarkan kemungkinan buruknya.
Di kalangan Tabi’in, Imam Atha’ ibn Abi Rabah menabrak pendapat Jumhur ‘Ulama kala menyatakan bahwa melempar jumrah sebelum lingsir mentari adalah utama. Pendapat beliau, pada zamannya, dianggap ganjil dan menyalahi ijma’. Sebab berbagai riwayat menyatakan, Rasulullah hanya melaksanakannya setelah lingsir.
Tapi lalu tibalah masa di mana pendapat beliau dianggap tepat dan dirujuk demi terraihnya kemaslahatan dan terhindarkannya bahaya. Masa itu adalah hari ini, ketika jama’ah haji membludak dan jamarat serta jalan menujunya amat padat jika semua mengambil waktu utama menurut jumhur ‘ulama. Pendapat Imam Atha’ ibn Abi Rabah yang meluaskan waktu utama, menjadi dasar untuk menghimbau jama’ah agar berkenan menerima pembagian jadwal demi kesentausaan dan keamanan, ketertiban dan kenyamanan.
Semoga Allah merahmati Imam Muhammad ibn ‘Abdirrahman ibn Husain, pemuka madzhab Asy Syafi’i pada zamannya. ‘Alim Quraisy keturunan Sayyidina ‘Utsman yang bermukim di Damaskus ini menulis kitabnya dengan judul Rahmatul Ummah fi Ikhtilafil Aimmah. Artinya; rahmat bagi ummat dalam perbedaan pendapat para Imam. Walau disandarkan pada kalimat yang dianggap hadits namun tak terlacak keshahihannya yakni “Ikhtilafu ummati rahmah, perbedaan pendapat ummatku adalah rahmat”, tetapi para ‘ulama mempersaksikan kebenaran dan kebaikan isi kitab ini.
Sebab yang dimaksud rahmat dalam tajuk itu adalah keluasan, tenggang rasa, dan keragaman yang bermanfaat bagi ummat. Memang demikianlah perbedaan di kalangan ahli ‘ilmu, ada dasarnya, dan lembut penyampaiannya. Tentu hal ini tak sama dengan beda pendapatnya para ‘awam, yang tak berdasar ilmu namun hawa nafsu, yang diikuti ta’ashub dan tak sudi mendengar, yang diisi bertengkar dan enggan belajar.
Perbedaan pendapat para Imam adalah rahmat bagi ummat, seperti kita baca dalam kisah Imam Atha’ ibn Abi Rabah dan pendapatnya tentang melempar jumrah. Perbedaan pendapat yang berdasar ilmu dan ditampilkan dengan akhlaq, akan menjadi lapis-lapis keberkahan.
Demikianlah Fiqh dengan kekayaan khazanahnya, akan menemukan tempat dan waktu di mana ummat menghajatkan fahaman tepat dari berragamnya pendapat. Maka setelah ‘ilmu, ada yang tak kalah penting kita warisi dari Salafush Shalih. Ialah akhlaq. Bahwa setelah hujjah bertemu hujjah, saling hujat tak lagi mendapat tempat.
***
Bukankah sesuatu yang ikhtilaf, apalagi jika bertolak belakang, meniscayakan yang satu benar sedangkan yang lain keliru? Dalam soal pokok-pokok agama dan dasar-dasar ‘aqidah yang disepakati oleh Ahlus Sunnah wal Jama’ah, demikianlah adanya. Tetapi dalam perkara furu’iyah fiqhiyah, para ‘ulama memiliki penjelasan. Berikut ini sebuah contoh yang sering dikutip.
Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada rombongan pasukan yang akan berangkat ke Benteng Bani Quraizhah setelah perang Ahzab, “Jangan kalian shalat ‘Ashr kecuali di Bani Quraizhah!” Kemudian sariyah inipun bergerak menuju perkampungan Yahudi di bagian atas Kota Madinah itu.
Ternyata, sebelum barisan ini sampai ke Bani Quraizhah, waktu ‘Ashr telah hampir habis. Maka merekapun terbelah dalam silang pendapat. Sebagian sahabat memutuskan berhenti untuk shalat ‘Ashr. Sebagian yang lain jalan terus.
Yang berhenti beranggapan bahwa sabda Nabi, “Jangan shalat ‘Ashr kecuali di Bani Quraizhah” mengandung makna kiasan bahwa mereka harus segera berangkat dan bergegas dalam berjalan agar cepat sampai ke tujuan. Makna itu tak menghapus ketentuan bahwa shalat ‘Ashr harus ditunaikan pada waktunya.
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman.” (QS An Nisaa’ [4]: 103)
Bagi para sahabat yang berhenti, adalah tidak mungkin melanggar batas waktu ‘Ashr dengan menunaikannya nanti. Mereka telah memperhitungkan, secepat apapun mereka gesakan, Benteng Bani Quraizhah baru akan mereka capai jauh setelah mentari terbenam. Andai menjama’ shalat ‘Ashr dengan Maghrib ada dalilnya, tentu mereka akan maju terus. Tapi tidak. Mereka memutuskan harus shalat sekarang.
Adapun para sahabat yang terus berjalan berpendapat bahwa sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu mutlak sebagai perintah seorang panglima. Mereka tidak boleh shalat ‘Ashr kecuali di Bani Quraizhah. Dalam perintah tersebut, yang ditentukan dan ditetapkan oleh Sang Nabi adalah tempatnya, bukan waktunya. Bagi mereka, menyelisihi perintah Rasulullah adalah kedurhakaan dan pelanggaran berat. Maka merekapun jalan terus meski belum shalat ‘Ashr dan waktunya sudah habis.
Mari perhatikan bahwa bagi mereka yang berhenti, anggota pasukan yang berjalan terus itu berdosa karena tidak shalat ‘Ashr pada waktunya. Pun sebaliknya, bagi yang melanjutkan perjalanan, para prajurit yang berhenti itu berdosa karena menyelisihi perintah Rasulullah dengan shalat tidak di tempat yang telah beliau tentukan. Betapa rumit kedua fahaman.
Tapi apa yang terjadi ketika seusai tuntasnya tugas mereka menghadap Rasulullah dan saling melaporkan? Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tak menyalahkan siapapun. Sama sekali.
Beginilah Fiqh, ia bermakna pemahaman. Maka kadang pemahaman memang tak bisa seutuhnya satu dan tak dapat sepenuhnya sama. Dalam kisah, kedua kelompok sama-sama tidak disalahkan oleh Baginda Nabi. Maka para Imam Fuqaha’ yang agung mengajari, bahwa Ikhtilaf tak selalu berarti yang satu benar dan yang satu keliru secara mutlak.
Pada dua pendapat yang semacam ini, hatta meski kita hanya meyakini salah satunya, haruslah ia diletakkan sebagaimana ujaran indah Imam Asy Syafi’i. “Pendapatku benar”, kata beliau, “Tapi berkemungkinan mengandung kekeliruan. Adapun pendapat orang selainku itu keliru, tapi berkemungkinan mengandung kebenaran.”
Pun, ketika membahasnya dengan mereka yang berbeda, perbantahan harus didasarkan juga pada semangat menemukan kebenaran sebagaimana yang dimiliki Imam Asy Syafi’i. “Sungguh demi Allah”, papar beliau, “Tidaklah aku berdebat dengan seseorang, melainkan aku sangat berharap agar Allah menampakkan kebenaran padaku melalui lisannya.”
Di saat lain beliau menyampaikan, “Kuburu akhlaq dan ilmu dari setiap orang yang dengannya aku bertemu, bagaikan seorang ibu mencari anaknya semawata wayang yang telah hilang.” Semoga Allah merahmatinya, salah satu lelaki yang dengan gemilang telah menunjukkan pada kita betapa beriris-iris perbedaan pendapat para ‘ulama adalah lapis-lapis keberkahan bagi ummat ini.
***
“Kita lebih berhajat pada sedikit adab”, ujar Imam ‘Abdullah ibn Al Mubarak, “Daripada berbanyak pengetahuan.” Demikianlah di kala lain beliau menyatakan bahwa dirinya memerlukan waktu 30 tahun untuk belajar adab, ditambah 20 tahun untuk belajar ilmu. “Adapun ilmu yang kuhimpun dari seluruh penjuru raya selama dua dasawarsa”, simpulnya, “Sama sekali tak bernilai tanpa Adab yang kulatihkan sebelumnya.”
“Maka pada guru yang sebenar berilmu”, begitu ditulis Ibn ‘Athaillah, “Kan kau reguk adab yang tak disediakan oleh buku-buku.” Demikianlah dikisahkan Harun ibn ‘Abdillah tentang majelis Imam Ahmad yang dihadiri lima ribu orang. “Yang membawa kertas dan pena untuk mencatat hadits hanya lima ratus dari mereka”, kisahnya, “Yang lain memperhatikan seluruh diri dan gerak-gerik Imam Ahmad untuk meneladani adab dan menyimak akhlaq.”
Yang mempelangikan perbedaan pemahaman menjadi lapis-lapis keberkahan adalah adab.
Adalah Imam Ahmad ibn Hanbal dalam suatu pendapat menyatakan bahwa orang yang keluar darah mengalir, maka wudhu’nya dihukumi batal. Lalu ada yang bertanya pada beliau Rahimahullah, “Apakah engkau mau bermakmum di belakang Imam yang mimisan, yakni keluar darah dari hidungnya saat shalat?”
Maka beliau menjawab dengan tegas. “Subhanallah”, serunya, “Bagaimana mungkin aku tidak mau shalat di belakang Imam Malik, Sufyan Ats Tsaury, dan Imam Al Auza’i?
Imam Ahmad menyebutkan nama-nama para ‘Alim mulia itu, yang mana mereka berpendapat bahwa keluar darah tidaklah membatalkan shalatnya. Inilah adab. Inilah tata krama seorang ‘Alim yang Rabbani terhadap sesama ‘Ulama. Perbedaan pendapat tak menghalangi mereka untuk berrebut memuliakan dengan Adab.
Dua orang faqih dari kalangan sahabat, ‘Abdullah ibn ‘Abbas dan Zaid ibn Tsabit, RadhiyaLlahu ‘Anhuma, juga berbeda pendapat dalam banyak masalah. Salah satunya soal faraidh atau penghitungan waris.
Menurut Ibn ‘Abbas, bagian kakek sama dengan ayah kala dia tiada, dan adanya kakek menghijab hak saudara. Tidak demikian menurut Zaid. Bagi penulis wahyu kebanggaan orang-orang Anshar ini, kakek berkedudukan sama dengan saudara.
“Ana sa-ubahiluh”, geram Ibn ‘Abbas suatu ketika,”Aku akan bermubahalah dengan Zaid! Bagaimana mungkin dia bedakan bagian kakek dengan ayah tapi tetap samakan bagian anak dengan cucu?”
Tapi ketika ada kerabat Ibn ‘Abbas mengalami persoalan waris yang harus diselesaikan dengan memilih pnedapatnya atau pendapat si faqih Anshar; beliau justru mengundang Zaid ibn Tsabit, untuk dimintai fatwa dalam menyelesaikannya.
Zaid pun datang dan setelah mendengar penuturan dari keluarga tentang susunan para Ahli waris, beliau memutuskannya menurut pendapat Ibn ‘Abbas, bukan pendapatnya. Ketika Zaid pamit pulang, Ibn ‘Abbas pun menuntun keledai sang Mufti kota Nabi sembari berjalan kaki, bermaksud mengantar hingga ke rumahnya. Zaidpun merasa tak enak hati dan menegurnya.
“Tak usah begitu duhai putra Paman RasuluLlah” ujar Zaid, “Tak perlu engkau menuntun keledaiku!”
“Beginilah kami diperintahkan”, ujar Ibn ‘Abbas sambil tersenyum, “Untuk memuliakan para ‘ulama kami.”
“Kalau begitu”, tukas Zaid, “Perlihatkanlah tanganmu duhai sepupu RasuluLlah!”
Maka Ibn ‘Abbas pun menunjukkan tangannya dan segeralah Zaid mencium serta mengecupnya dengan penuh ta’zhim. Ibn ‘Abbas amat terkejut atas perlakuan ini dan menegur Zaid, “Apa ini wahai sahabat RasuluLlah? Apa ini wahai penulis Al Quran dan faqihnya kaum Anshar?”
Maka Zaid tersenyum. “Demikianlah kami diperintahkan, jelasnya, “Untuk memuliakan keluarga dan ahli bait RasuluLlah ShallaLlahu ‘Alaihi wa Sallam.”
Moga Allah ridhai mereka semua; yang luas ilmunya, dalam fikihnya, lapang dadanya, jelita akhlaqnya. Moga kita dimampukan meneladaninya. Hari ini, kita dan mereka bagai bumi dan langit dalam ilmu. Maka di lapis-lapis keberkahan, dalam adab dan akhlaq, mari mengupayakan jadi cermin pemantul para mentari itu.
oleh Salim A. Fillah dalam Rajutan Makna
Monday, 15 December 2014
Wisata Kawah Ratu Gunung Salak - Bogor - Jawa Barat
Kawah Ratu Gunung Salak |
Gunung Salak merupakan salah satu dari berbagai pesona kekayaan alam yang dapat kita saksikan ketika berkunjung dan berwisata ke kota Bogor. Hamparan perbukitan yang berbaris disekelilingnya, serta beraneka jenis vegetasi pepohonan yang tumbuh dengan rindang disepanjang kawasan gunung ini, menjadikan pemandangan alam disekitarnya terlihat begitu indah dan mempesona.
Tidak salah bila kawasan pegunungan yang salah satu puncaknya memiliki ketinggian lebih kurang sekitar 2.200 meter diatas permukaan laut tersebut, menjadi salah satu lokasi wisata alam yang menarik bagi sebagian pengunjung khususnya para pecinta alam.
Kawasan Gunung Salak, juga begitu dikenal sebagai salah satu lokasi atau tujuan untuk melakukan kegiatan berkemah serta pendakian. Terhitung banyak sekali berbagai kalangan wisatawan datang untuk menggunakan areal disekitar gunung ini, sebagai areal untuk melakukan kegiatan yang penuh dengan sensasi dan tantangan tersebut. Disamping itu, selain menawarkan panorama pemandangan alam yang indah, Gunung Salak juga begitu dikenal dengan salah satu objek wisata andalannya, yakni Wana Wisata Kawah Ratu.
Kawah Ratu merupakan salah satu objek wisata alam yang menawarkan banyak sekali keunikan. Selain hanya dapat dinikmati pesonanya ketika berada dipuncak Gunung Salak, lokasinya yang juga berada pada ketinggian lebih kurang sekitar 1.338 meter diatas permukaan laut, menjadikannya sebagai salah satu objek wisata yang menarik, sekaligus menawarkan sensasi tersendiri ketika dikunjungi.
Berbagai pesona eksotik dapat kita temukan pada kawah yang terbentuk dari hasil letusan gunung berapi tersebut. Namun, memang dibutuhkan sedikit perjuangan untuk dapat menyaksikan, serta menikmati berbagai pesona yang ditawarkan oleh salah satu objek wisata alam ini.
Kawasan wana wisata Kawah Ratu merupakan sebuah objek wisata alam yang juga hanya dapat dikunjungi oleh mereka yang menyukai kegiatan berpetualang dialam. Pasalnya untuk dapat mencapai lokasinya, kita harus melakukan kegiatan pendakiaan atau berjalan kaki menyusuri sebuah lintasan yang penuh dengan rintangan alam, serta menyusuri rindangnya pepohonan didalam hutan pada kawasan tersebut.
Umumnya waktu yang dibutuhkan untuk dapat sampai pada puncak Gunung Salak atau tempat dimana Kawah Ratu berada, dibutuhkan waktu lebih kurang sekitar 3 – 5 jam dengan melaukan pendakian. Nah, sepertinya kegiatan ini akan terasa sangat melelahkan ya? Namun anda tidak perlu khawatir, pasalnya pesona pemandangan alam yang tersaji disekitar kita, dapat menjadi sebuah penawar untuk mengusir rasa lelah yang menghampiri.
Kita juga dapat beristirahat sejenak, sembari menikmati sajian udara yang terasa begitu sejuk dan menyegarkan disepanjang perjalanan. Sesekali kita juga dapat mendengar suara kicauan dari berbagai jenis burung yang memang hidup didalam kawasan tersebut. Terdengar menyenangkan bukan?
Pihak pengelola kawasan wana wisata Kawah Ratu, telah menyediakan beberapa pilihan rute yang dapat digunakan untuk melakukan pendakian. Salah satunya, yakni rute pendakian melalui kawasan Pasir Reungit. Nah, bagi pengunjung atau pendaki pemula, dapat menggunakan rute yang terletak pada bilangan bagian utara Gunung Salak ini sebagai pilihan untuk melakukan pendakian. Pasalnya kondisi lintasan serta rintangan pada rute tersebut, tergolong cukup mudah untuk dilalui.
Selain itu, kawasan wana wisata Kawah Ratu hanya berjarak lebih kurang sekitar 4 kilometer, dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama lebih kurang sekitar dua jam bila menggunakan rute tersebut. Sementara rute menuju wana wisata Kawah Ratu lainnya yang telah disediakan, yakni lintasan melalui Gunung Bunder, atau Desa Cidahu. Umumnya rute ini hanya dilintasi oleh para pendaki yang sejatinya memang sudah cukup berpengalaman.
Setibanya dikawasan puncak Gunung Salak, kita akan disuguhkan dengan salah satu daya tarik yang dimiliki oleh wana wisata Kawah Ratu, yakni sebuah fenomena alam berupa serangkaian aktivitas geologi yang memang selalu terjadi. Dimana kawah yang terlihat membentuk sebuah cekungan tersebut, dapat mengluarkan semburan uap panas, serta belerang yang mengandung gas asam sulfide atau zat H2S. Selain itu, aktivitas tersebut juga menghasilkan suara-suara gemuruh yang terdengar begitu jelas sekali. Nah, menyaksikan pemandangan langka tersebut, pastinya akan memberikan sebuah pengalaman yang begitu berkesan kepada kita.
Namun terdapat sebuah himbauan serta peringatan penting mengenai keselamatan, dan biasanya juga telah disampaikan oleh pihak pengelola sebelum kita melakukan pendakian. Dimana para pengunjung dilarang untuk berada terlalu dekat dengan lokasi kawah. Pasalnya selain memiliki bau yang sedikit menyengat, semburan uap panas yang juga membawa gas asam sulfide tersebut, dapat membuat anda kehabisan oksigen. Nah, untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, sebaiknya anda mematuhi berbagai larangan yang telah disampaikan tersebut.
Pesona serta keunikan lain yang dapat kita saksikan pada kawasan wana wisata Kawah Ratu, yakni Sungai Cikuluwung atau sebuah aliran sungai yang terdapat disekitar kawah. Sungai dengan kedalaman lebih kurang sekitar 50 sentimeter tersebut, menjadi salah satu sajian alam yang menarik untuk kita kunjungi.
Selain terlihat begitu eksotik, sungai ini juga dipercaya membawa banyak sekali manfaat bagi kesehatan manusia. Diantaranya, yakni asam sulfide yang terkandung pada sungai berwana hijau dan jernih tersebut, dipercaya mampu mengobati berbagai jenis penyakit kulit. Nah, menarik sekali bukan?
sumber : jalan2.com
Subscribe to:
Posts (Atom)